Rabu, 27 April 2011

Analisis Puisi Kerawang-Bekasi terhadap Puisi The Young Dead Soldiers Karya Archibald Macleish

  • Jika melihat kalimat pada tiap baris kedua puisi, memang terdapat banyak sekali kesamaan. hanya terdapat beberapa baris saja yang dapat dikatakan berbeda, yaitu pada baris pertama dan kedua yaitu " Kami yang kini terbaring antara Kerawang dan Bekasi / Tidak bisa teriak merdeka dan angkat senjata lagi " demikian juga pada bait terakhir puisi tersebut yaitu " Kenang, Kenanglah kami / Teruskan, Teruskan jiwa kami / Menjaga bung karno / Menjaga bung Hatta / Menjaga bung Syahrir ". Melihat begitu banyak kesamaan, maka tidak mungkin jika ini disebut kebetulan atau hanya terinspirasi, sebab jika hanya terinspirasi pasti hanya tema dan makna isi nya saja yang sama, sedangkan redaksinya pasti berbeda.
  • Dari biografi Chairil, diketahui bahwa Chairil sangat haus akan ilmu. ia belajar melalui buku, majalah kebudayaan dalam bahasa Belanda, Inggris, atau Melayu. Kecintaannya akan ilmu membuat Chairil kerap kali melakukan pencurian buku atau tanpa sungkan sering merobek halaman buku yang dibutuhkannya, baik dari toko buku atau buku milik sahabatnya. Memperhatikan karakter Chairil yang seenakya dan seolah bebas dari aturan, maka tidak mustahil jika ia pun berani melakukan peniruan puisi penyair lain, atau pencurian saduran puisi penyair lain atas nama dirinya.
  • Puisi The Young Dead Soldiers dibuat sekitar tahun 1948, demikian juga dengan puisi kerawang Bekasi dibuat di tahun yang sama, meski tidak diketahui secara pasti bulan pembuatannya. hal ini memberi gambaran bahwa mungkin salah satu puisi itu meniru atau mengadopsi puisi yang lainnya.
  • Menurut sejarah puisi Kerawang Bekasi dibuat Chairil karena terinspirasi oleh seorang warga Bekasi bernama KH Noer Alie yang meminpin pertempuran melawan Belanda, peristiwa tersebut dikenal sebagai Peristiwa Rawa gede sekitar tahun 1945. yang jadi pertanyaan jika terinspirasi peristiwa tersebut, mengapa puisinya baru dibuat tahun 1948 ? bersamaan dengan tahun pembuatan puisi karangan Archibal.
  • M. Fadjroel Rachman, seorang pengarang, bukunya berjudul " bulan jingga dalam kepala " dalam diskusi temu pengarang di Gramedia Book Fair Desember 2007 di Sabuga ITB mengatakan bahwa dalam prosesnya menjadi seorang sastrawan Chairil berlatih dengan menterjemahkan puisi-puisi asing, kemudian belajar menirunya denngan mengutak-atik atau mengubah kata dan frasanya. bahkan karena terkagum-kagum dengan peniruannya terkadang mencantumkan namanya pada sajak terjemahannya. hal ini memberi gambaran bahwa mungkin saja puisi kerawang-Bekasi adalah salah satunya.
  • HB Jassin, dalam bukunya " Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 " mengomentari tentang tuduhan plagiat terjadap Chairil. Jassin menyebutkan " Plagiat yang dilakukan Chairil seluruhnya melalui saduran atau terjemahan bebas yang mendekati penciptaan kembali puisi tersebut menurut Chairil "
  • berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa puisi Kerawang-bekasi merupakan hasil adopsi dari puisi milik Archibal Mecleish. sekalipun demikian , Chairil tetaplah Chairil, ketajaman kata-katanya, serta kemampuannya memberi jiwa pada karya-karyanya, membuat puisi tersebut melegenda.

Minggu, 24 April 2011

PENAT

penat menari di kepala
pekat berirama di jiwa
berat memasung menggila
lekat semakin lekat
hingga kelak 
semua gelap

Hakikat Cinta

terbersit tanya
terusik jiwa
layakkah kita untuk dicinta ?
kala padang jiwa hampa
lalu hati mati rasa

kita terlalu tak peduli
terlalu sibuk memecah
tanpa mampu membangun kembali
terlalu pandai menyakiti
dan tak berdaya merajut kembali

kita menyerah
dalam jenak-jenak lelah
ditingkahi malas yang menghantui
dan cinta diri yang menguras akal budi

terbersit tanya
terusik jiwa
terendaplah hakikat cinta
lewat sayap-sayap kelayakannya
dan tangan-tangan kepatutannya

dia....
buah persembahan yang berpeluh
karya penghambaan nan penuh
hasil pengorbanan yang berjibaku
dia....
akan datang menghambur
ketika kita berani menabur

maka biarkan
biarkan cinta mengalir bebas
menyusuri sungai-sungai kehidupan

biarkan
biarkan cinta mengalir deras
menghaluskan batu-batu dan karang

lalu biarkan
biarkan cinta mengalir lepas
hingga samudera kecintaan

karena itulah harga
kita layak untuk dicinta

Senin, 14 Maret 2011

Gangguan Artikulasi ( Fonologi )

     1.      Pengertian dan Jenis Gangguan artikulasi ( Fonologi )
               Dalam istilah psikologi / psikiatri anak-anak yang bicaranya tidak jelas disebut mengalami gangguan artikulasi atau fonologi. Namun gangguan ini wajar berlaku karena tergolong gangguan perkembangan. Dengan bertambah umur, diharapkan gangguan ini dapat teratasi. Akan tetapi, terkadang pada kenyataannya terdapat anak-anak yang mengalami gangguan artikulasi yang cukup parah dan berlangsung cukup lama. Bahkan ada anak yang sampai usia SD atau kadang sampai dewasa masih mengalami gangguan di dalam artikulasi bahasanya. Hal ini terang saja harus mendapat perhatian cukup serius karena gangguan artikulasi ini mungkin saja dapat menghambat perkembangan anak tersebut dalam perkembangan yang lainnya. Karena sebagaimana kita tau perkembangan individu saling mempengaruhi antara perkembangan yang satu dengan yang lainnya.
               Menurut Drs. Mayke S. Tedjasaputra ( Kaniasblog, 2011 )  gangguan artikulasi ( fonologi ) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gangguan pada tahap ringan dan berat. Untuk tahap ringan gangguan ini berupa ketidakmampuan anak usia 3 tahun dalam menyebutkan bunyi [l], [r], atau [s]. Biasanya gangguan ini akan hilang dengan bertambahnya usia anak atau apabila kita melatihnya dengan membiasakan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
               Adapun untuk tahap berat, gejalanya dapat berupa mengucapkan beberapa huruf dengan bunyi yang sama, mengucapkan sebagian atau bahkan semua huruf dengan lafal yang tidak jelas sehingga susah untuk di mengerti, menghilangkan huruf tertentu atau menggantikan huruf dan suku kata. Misalnya, kedai jadi toto atau stesen jadi tatun. Sebutan semacam ini akan jadi sulit ditangkap orang lain sehingga komunikasi maupun perkembangan sosial anak jadi terganggu.
               Anak-anak yang mengalami gangguan artikulasi tahap berat ini biasanya mengalami gangguan pada perkembangan bicaranya. Misalnya usia 3 tahun baru dapat bicara, atau usia 2,5 tahun baru bisa mengucapkan mama atau papa, kemungkinan lain usia 2 tahun sudah berbicara tapi masih bablling, seperti ma...mapa....pa...dan seterusnya.
2.      Penyebab Gangguan Artikulasi ( Fonologi )
               Menurut DR. Widodo Judarwanto dalam blognya children speech clinic menyebutkan bahwa gangguan berbahasa termasuk di dalamnya gangguan artikulasi dapat di sebabkan hal-hal berikut :
a.       Terdapatnya gangguan pendengaran, sehingga mempengaruhi perkembangan berbicara.
b.      Adanya kelainan pada organ bicara. Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah), kelainan bibir sumbing (palatoschizis/cleft palate), deviasi septum nasi, adenoid atau kelainan laring. Pada lidah pendek terjadi kesulitan menjulurkan lidah sehingga kesulitan mengucapkan huruf ”t”, ”n” dan ”l”. Kelainan bentuk gigi dan mandibula mengakibatkan suara desah seperti ”f”, ”v”, ”s”, ”z” dan ”th”.
c.       Genetik herediter. Gangguan karena kelainan genetik yang menurun dari orang tua. Biasanya terjadi pada salah satu atau ke dua orang tua saat kecil berupa keterlambatan perkembangan bahasanya. Menurut Mery GL anak yang lahir dengan kromosom 47 XXX  terdapat keterlambatan bicara sebelum usia 2 tahun dan membutuhkan terapi bicara sebelum usia prasekolah. Sedangkan Bruce Bender berpendapat bahwa kromosom 47 XXY mengalami kelainan  bicara ekpresif dan reseptif lebih berat dibandingkan kelainan kromosom 47 XXX.
d.      Mutisme selektif. Mutisme selektif biasanya terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang tidak mau bicara pada keadaan tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada orang tertentu. Atau kadang-kadang ia hanya mau bicara pada orang tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan ini lebih banyak dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi. Keadaan ini juga ditemukan pada anak dengan gangguan komunikasi sentral dengan intelegensi yang normal atau sedikit rendah.
e.       Gangguan emosi dan perilaku lainnya. Gangguan bicara biasanya menyerta pada gangguan disfungsi otak minimal, gejala yang terjadi sangat minimal sehingga tidak mudah untuk dikenali. Biasanya diserta kesulitan belajar, hiperaktif, tidak terampil dan gejala tersamar lainnya.
f.       Alergi makanan. Alergi makanan ternyata juga bisa mengganggu fungsi otak, sehingga mengakibatkan gangguan perkembangan, salah satunya adalah keterlambatan bicara pada anak.  Gangguan  ini biasanya terjadi pada manifestasi alergi pada gangguan pencernaan dan kulit. Bila alergi makanan sebagai penyebab biasanya keterlambatan bicara terjadi usia di bawah 2 tahun, di atas usia 2 tahun anak tampak sangat pesat perkembangan bicaranya.
g.      Derivasi lingkungan. Dalam keadaan ini anak tidak mendapat rangsang yang cukup dari lingkungannya. Apakah stimulasi yang kurang akan menyebabkan gangguan berbahasa? Penelitian menunjukkan sedikit keterlambatan bicara, tetapi tidak berat. Bilamana anak yang kurang mendapat stimulasi tersebut juga mengalami kurang makan atau child abuse, maka kelainan berbahasa dapat lebih berat karena penyebabnya bukan derivasi lingkungan semata-mata tetapi juga kelainan saraf karena kurang gizi atau  penelantaran anak. Lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap  perkembangan bicara diantaranya adalah lingkungan yang sepi, status  ekonomi sosial, tehnik pengajaran yang salah, komunikasi yang salah,  orang tua yang terlalu menuntut, atau lingkungan yang tidak menyenangkan bagi anak.
3.      Mengatasi Gangguan Artikulasi ( Fonologi )
               Menurut Drs. Mayke Thejasaputra ( Kaniasblog, 2011 ) apabila gangguan artikulasi yang terjadi ringan seperti kesulitan mengucapkan satu atau dua huruf saja hingga terdengar kurang jelas, maka cara mengatasinya adalah dengan cara drill, yaitu melatihnya terus menerus, sebagai stimulasi terhadap organ-organ bicaranya agar dapat lebih luwes dalam melafalkan. Dan sejalan dengan pertumbuhan biasanya gangguan artikulasi ringan ini akan hilang.
               Selanjutnya Drs. Mayke mengatakan apabila gangguan artikulasi tersebut disebabkan  gangguan neurologi, maka kiranya perlu dikonsultasikan ke ahli neurologi. Sementara jika berkaitan dengan keterbelakangan mental, biasanya relatif lebih sukar kerana bergantung tahap keterbelakangan mentalnya. Kalau masuk kategori terbelakang sedang, sebutan kata-kata anak biasanya juga sukar ditangkap. Akan tetapi dengan pemberian terapi bicara, sebutannya dapat menjadi agak jelas, meski ada juga beberapa yang masih sukar dicerna oleh orang yang mendengarkannya. Dalam hal ini maka diperlukan bantuan ahli terapi bicara untuk mengatasinya. Biasanya terapis akan menelaah kembali apakah si kecil mengalami gangguan speech motor atau tidak. Apabila kenyataannya mengalami speech motor maka perlu dilakukan terapi yang dapat membantu anak tersebut.
               Drs. Mayke juga mengatakan Tak jarang perlu pula bantuan ahli THT untuk membetulkan adanya gangguan pada organ-organ yang berkaitan dengan bicara yang berada di daerah mulut. Mungkin ada anak yang lidahnya tak terbentuk dengan baik, seperti terlalu pendek atau adanya cacat bawaan seperti bibir sumbing, untuk mengatasinya dapat dilakukan operasi ataupun terapi bicara.
              


Sabtu, 19 Februari 2011

MELEPASMU

melepasmu.....artinya melepas rantai jiwamu karenaku
melepasmu.....artinya membiarkan kau terbang tinggi melebihi batas inginmu
melepasmu......artinya belajar melawan sepi tanpamu
melepasmu......artinya belajar berdiri tanpa ulur tanganmu
melepasmu......artinya belajar menghentikan tangis tanpa bahumu
melepasmu.....artinya belajar tersenyum untuk semua bahagiamu
melepasmu.....artinya membiarkan hatiku selalu mengenangmu
meski dalam sunyi



Kamis, 17 Februari 2011

TAUBAT

berlari aku mencari
cahya suciMu Ilahi
dalam himpitan putus asa
dan lumuran lumpur dosa

ragu yang mengoyak jiwaku
tlah surutkan imanku
hingga lena aku dalam sesat
sasar aku dalam pekat

Robby....
kini dipelataranMu aku mengetuk
tersungkur dalam pasrah dan tunduk
karena tak ingin lagi aku terantuk
batuan dosa yang buat imanku remuk

Robby....
kuhamparkan basmallah
tandakan diri kian pasrah
dan takkan kuhentikan lagi
derai-derai tasbih di sini

Robby....
tumpah ruah air mataku
basahi permadani cintamu
smoga menjadi jalan unyukku
membuka pintu taubatmu

Selasa, 08 Februari 2011

Pengalaman Pertama

6 pebruari 2011 kemarin, 
pertama kali didaulat untuk memoderatori sebuah seminar. awalnya ga PD banget, mengingat kapasitasku yang masih pada tahap belajar, belajar, dan harus belajar. tapi berhubung kegiatan ini merupakan salah satu program kerja bidang Infokom yang ada dlm tanggung jawabku, akhirnya dengan sedikit nyali aku beranikan diri untuk menyambut tantangan itu.
5 menit pertama, rasanya alur pembicaraan ku tak karuan, semua rancangan di kepala tertelan rasa cemas dan takut, tapi alhamdulillah.....menit-menit berikutnya terasa lebih rileks, lalu aku sedikit-demi sedikit mulai meraba alur dan maket meminpin seminar yang telah aku siapkan sehari sebelumnya. dan...akhirnya semua berjalan sebagaimana yang aku harapkan. ternyata mencoba sesuatu yang baru itu sangat menyenangkan, berada di depan banyak orang lalu berperan dalam sebuah acara seperti itu ternyata mengasyikkan. ternyata tak perlu ada yang dicemaskan, asal kita berupaya mempersiapkannnya dengan sebaik-baiknya, menambahkan percaya diri, lalu lakukan, keluarkan kemampuan kita sebanyak yang kita punya, insya Allah hasilnya akan baik pula. sekiranya terjadi kesalahan, tak apa, karena selalu ada pengalaman pertama yang darinya kita belajar untuk melakukan sesuatu yang lebih baik di waktu yang akan datang.
o...ya, tentang isi seminarnya biar aku ceritakan lain waktu OK...?!