terbersit tanya
terusik jiwa
layakkah kita untuk dicinta ?
kala padang jiwa hampa
lalu hati mati rasa
kita terlalu tak peduli
terlalu sibuk memecah
tanpa mampu membangun kembali
terlalu pandai menyakiti
dan tak berdaya merajut kembali
kita menyerah
dalam jenak-jenak lelah
ditingkahi malas yang menghantui
dan cinta diri yang menguras akal budi
terbersit tanya
terusik jiwa
terendaplah hakikat cinta
lewat sayap-sayap kelayakannya
dan tangan-tangan kepatutannya
dia....
buah persembahan yang berpeluh
karya penghambaan nan penuh
hasil pengorbanan yang berjibaku
dia....
akan datang menghambur
ketika kita berani menabur
maka biarkan
biarkan cinta mengalir bebas
menyusuri sungai-sungai kehidupan
biarkan
biarkan cinta mengalir deras
menghaluskan batu-batu dan karang
lalu biarkan
biarkan cinta mengalir lepas
hingga samudera kecintaan
karena itulah harga
kita layak untuk dicinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar